Iron Man

Superhero Iron Man dari komik karya Marvel akhirnya diboyong ke layar lebar. Tokoh manusia berbaju besi yang kali pertama diterbitkan pada Maret 1963 ini berkisah tentang seorang miliuner genius pemilik pabrik senjata Tony Starks (Robert Downey Jr.) yang diculik oleh kawanan teroris dan dipaksa untuk membuat sebuah senjata pemusnah massal yang baru saja diproduksi oleh perusahaan Stark.

Awalnya, Tony yang terluka karena sebuah ledakan diselamatkan oleh para teroris yang akhirnya malah menawan Tony untuk tujuan membuat senjata bernama rudal Jericho itu. Di dalam tawanan ini, Tony yang terluka diselamatkan oleh Yinsen (Shaun Toub) yang membuatkan sebuah alat untuk menahan pecahan peluru yang ada di tubuh Tony.

Awalnya Tony Stark menolak tuntutan para teroris itu namun setelah mendapat siksaan dari para teroris itu, Tony setuju walaupun sebenarnya ia punya rencana sendiri. Dengan bantuan Yinsen, Tony membuat baju zirah yang dilengkapi dengan beberapa senjata dan roket. Rencananya, Tony akan memakai armor itu untuk membebaskan Yinsen dan dirinya dari para teroris.

Sayangnya rencana itu harus gagal karena para teroris keburu menyerbu masuk karena curiga dengan usaha Tony. Yinsen tewas dalam usaha untuk mengulur waktu agar Tony sempat masuk ke dalam baju besinya.

Tony berhasil lolos dan ditemukan para tim pencari yang menyisir gurun setelah peristiwa penyerangan pada rombongan Tony. Tony yang masih dalam kondisi buruk berhasil kembali ke Amerika Serikat setelah 1 minggu dinyatakan hilang.

Sekembalinya Tony ke Amerika, pengusaha senjata itu memutuskan untuk berhenti memproduksi senjata karena menyadari bahwa selama ini senjata produksi perusahaannya telah dipergunakan oleh para teroris untuk menyebar mala petaka. Ide ini ditolak mentah-mentah oleh Obadiah Stane (Jeff Bridges) yang menjadi mitra Tony. Tony kemudian disarankan untuk beristirahat dulu dari aktivitas bisnis.

Ternyata Obadiah memanfaatkan waktu ini untuk memproduksi senjata dan menjualnya ke para teroris yang sanggup membayar mahal untuk senjata produksi Stark. Tony tidak menyadari ini dan menyibukkan dirinya menyempurnakan baju besi yang digunakannya untuk meloloskan diri dari para teroris. Di saat yang sama Tony juga menyempurnakan alat yang diciptakan Yinsen untuk menyelamatkan dirinya.

Saat melihat di TV terjadi kerusuhan yang terjadi di sekitar daerah tempat Tony dulu disandera, Tony terpanggil untuk datang menyelamatkan para penduduk setempat. Tony pun lalu masuk ke dalam baju besinya dan muncul sebagai penyelamat.

Di saat yang hampir bersamaan, para teroris ternyata berhasil menemukan baju besi yang digunakan Tony untuk meloloskan diri dan memberikannya pada Obadiah. Obadiah lalu membuat teknologi yang sama, bahkan lebih canggih untuk menghadapi Tony Stark yang dianggapnya akan menghalangi usahanya dalam bidang jual beli senjata.

Mau tak mau, Tony yang kini menjadi Iron Man harus menghadapi Obadiah yang kini telah menciptakan baju super yang disebutnya Iron Monger.

Hollywood tampaknya masih tak bosan mengadaptasi tokoh komik ke dalam film-film mereka. Kali ini tokoh superhero Iron Man yang difilmkan. Bila dibandingkan dengan beberapa film senada, film ini tampak disajikan lebih baik walaupun mungkin belum sebagus BATMAN BEGINS.

Humor-humor segar yang terselip di beberapa adegan membuat film ini jadi enak untuk dilihat. Sayangnya angle pengambilan gambar terasa biasa-biasa saja. Tidak ada kesan apa pun yang terasa dari gambar-gambar yang disajikan.
Proses adaptasi Tony Stark pada baju besinya pun membuat jalan cerita seolah wajar dan tidak dipaksakan. Walaupun penggarapan CGI-nya layak mendapat jempol, tapi ada beberapa adegan yang masih terasa mengganjal logika.

sumber
kapanlagi.com